Selasa, 10 Februari 2009

otomotif


Ferrari seolah jadi barometer bagaimana seharusnya sebuah mobil sport dibuat. Bagaimana jika semua Ferrari yang pernah diproduksi diadu.

Mana yang lebih baik? Kelima mobil berlambang kuda jingkrak ini disebut terbaik dari yang terbaik.Yang jelas, tak hanya kesempurnaan dan mahakarya di masing-masing eranya, juga karya seni buah tangan yang tak diragukan lagi. Karya desain mobil Ferrari sangatlah agresif,dengan garis-garis elegan yang secara sempurna dipadukan dengan solusi aerodinamika terdepan.

Karena itu performa di jalanan pun sangat tinggi. Belum lama ini,Ferrari juga melakukan evolusi terhadap penggunaan teknologi konstruksi paling maju, sepenuhnya menggunakan aluminium. Jadi, jangan kaget kalau tiba-tiba Anda merinding membaca misteri apa yang dimiliki pabrikan mobil ciptaan Enzo Anselmo Ferrari ini.

Ferrari 250 GTO. Wajar bila varian ini jadi obsesi tertinggi para kolektor Ferrari. Selain dibuat terbatas sekitar 39 unit saja, kreatornya adalah master supercar Giotto Bizzarini yang juga mastermind di belakang Lamborghini V12. Bizzarini tak hanya berperan penting pada sektor sasis, Pininfarina yang biasanya dan seharusnya punya andil di sektor desain disingkirkan tanpa tawar-menawar.

Hasilnya, grill kecil di bagian depan terbentuk bukan tanpa alasan.Lubang ini diyakini mampu meningkatkan kecepatan udara yang masuk ke ruang mesin dan menurunkan suhu. Demi mendapatkan bobot kecil, penutup mesin pun dibuat dari magnesium. Sebabnya, bobot mesin yang melonjak tinggi dari kedua belas piston berkonfigurasi V (V12) memberatkan bagian depan mobil yang hanya muat dua orang ini (coupe).

250 GTO diciptakan dalam dua versi, 3000 cc dan 4000 cc, yang mampu menyentuh angka 296 km/jam. Luar biasa kencang pada era 1950-an. Versi V12 3000 cc-nya diklaim meledakkan tenaga kuda sampai 295 poin. Jadi tak heran kalau mobil ini jadi momok sirkuit selama satu dekade penuh. Sayang, produksi mobil penggerak depan ini diberhentikan sejak Ferrari fokus ke F1.

Ferrari F50. Unit terakhir ke-349 diproduksi saat ulang tahun Ferrari ke-50. Dibuat dalam dua versi, dengan dan tanpa atap (convertible). Keseluruhan bodi F50 bermaterial carbon fibre, termasuk bagian interior. Mulai jok hingga knob persneling menghasilkan bobot hanya 1230 kg, lebih ringan dari mobil kompak sekali pun. Apalagi velg 18 incinya terbuat dari campuran magnesium.

F50 hanya keluar dalam 5 pilihan warna, yaitu Rosso Corsa, Rosso Barchetta, Giallo Fly, Nero, dan Argento tanpa peduli dengan rengekan pelanggan Ferrari yang dimanja dengan kostumisasi saat memesan. Suspensi elektronik meredam getaran dari ban yang tebal di bagian belakang dan tipis di bagian depan.

Mesin yang berada di tengah menyimpan altileri V12 4700 cc, hanya butuh kurang dari 4 detik untuk mencapai 100 km/jam dari posisi diam. Top speed-nya mencapai 324 km/jam dihasilkan dari desain mesin mirip F1. Keunikannya ada pada sistem pelumasan kering,tutup mesin aluminium, dan titanium con-rods.ÂÂ

Ferrari F430. Setelah menggantikan Modena 360, Frank Stephenson yang saat itu memegang tampuk desainer Ferrari menggandeng Pininfarina demi mendapat desain mobil modern beraksen retro. Ini terlihat dari lubang udara kembar yang terinspirasi dari F1 era 1960-an. Michael Schumacher ikut andil di F430, fitur E-diff (Electronic Differential) dari besutannya memangkas 3 detik saat dicoba di Sirkuit Fiarano bersama 360 Modena.

Gearbox enam persneling juga terinspirasi dari F1 dengan paddles shift di belakang setir. Posisi mesin V8 di tengah menghasilkan 483 dk selama kurang dari 4 detik dari posisi stasioner hingga 100 km/jam. Kecepatan tertinggi mampu membawa jarum penunjuk di angka 314 km per jam. Keunikan yang menginspirasi banyak desainer supercaradalah penutup kaca pada kompartemen mesin.

Ferrari Daytona. Varian ini jadi yang terakhir dari keluarga V12 Daytona sejak prototipenya pada 1968 di Paris Salon. Nama Daytona diambil dari julukan jurnalis saat varian ini memenangi balap 24 jam Daytona pada 1967. Pininfarina yang jadi desainernya saat itu memaksimalkan tingkat aerodinamis dengan menanamkan lampu di balik plastik (pop-up lamp).

Versi convertible-nya diperkenalkan pertama kali di Frankfurt Motor Show pada 1969 dan menginspirasikan Ferrari untuk membuat sebanyak 150 unit.Saat berhenti produksi pada tahun 1973, tercatat 1.350 unit yang telah diluncurkan.Sementara versi 365 GT4BB mesin tengah yang jadi idolanya. Mesin yang digunakan adalah 4400 cc V12, yang memuntahkan 352 hp dan 5,4 detik untuk mendapatkan 100 km/jam dari posisi diam.

Ferrari Enzo. Mengusung nama legendaris Enzo Anselmo Ferrari, varian ini tetap mendapat banyak pujian dari para pakar walau sempat diragukan Bugatti Veyron yang memiliki 1000 hp. Pilihan Sport, Race, dan Super pada gearbox membuat mobil yang hanya diproduksi 399 unit ini jadi eksklusif. Sama seperti pendahulunya, material carbon fibre dan aluminium jadi ramuan andalan mobil bermesin tengah V12 6000 cc ini.

Hasilnya, dari 660 hp dan torsi maksimum 657 Nm mampu melesatkan mobil ini sampai 100 km/jam dari posisi diam hanya 3,2 detik. Kontrol mesin ECU diatur oleh Bosch Motronic ME7. Hasilnya, perpindahan gigi hanya 150 milidetik dari gearbox semiotomatis di belakang setir.

sport

PROFILE: CRISTIANO RONALDO


Cristiano Ronaldo termasuk pemain revolusioner yang memberi warna baru di sepak bola. Lihat saja olah bolanya. Meski posisi naturalnya gelandang sayap, bintang Manchester United ini mudah mencetak gol layaknya striker.

MU menggaetnya dari Sporting Lisbon pada awal musim 2003-04 dengan tebusan 12,24 juta pounds (sekitar Rp221,291 miliar). Pemincunya MU baru saja beruji coba dengan Sporting. Di pesawat sekembali dari Portugal, sejumlah pemain MU yang terpesona kepadanya mendesak manajer Sir Alex Ferguson untuk merekrut Ronaldo.

Keputusan Ferguson meluluskan permintaan para pemainnya tidak sia-sia. Di MU, Ronaldo berkembang menjadi pemain yang istimewa. Pada musim pertama dia sudah mengundang decak kagum. Salah satunya karena mencetak satu dari tiga gol MU di final Piala FA melawan Milwall.

Musim 2004-05, Ronaldo makin berkembang. Permainannya lebih efektif. Ronaldo tidak lagi gemar pamer olah bola yang atraktif belaka. Ini mengantarnya mendapatkan penghargaan FIFPro Special Young Player of the Year 2005.

Koleksi gelarnya bertambah lagi di musim 2005-06. Ronaldo mengantar MU meraih gelar juara Piala Liga Inggris, setelah mengalahkan Wigan Athletic 4-0. Lagi-lagi Ronaldo menyumbang satu gol di partai final.

Menjelang musim 2006-07, Piala Dunia 2006 bergulir. Di ajang tersebut, Ronaldo menjadi sorotan karena dianggap memperovokasi wasit untuk mengeluarkan rekan setimnya, Wayne Rooney dalam partai Inggris versus Portugal. Kejadian ini sempat membuat Ronaldo dicemooh fans dan dikabarkan akan pindah dari MU.

Kenyataan yang terjadi bertolak belakang. Ronaldo bertahan di MU, meski mendapat tekanan besar. Hebatnya dia membuktikan dirinya bintang sejati. Begitu tertekan, penampilannya melonjak drastis. Ronaldo berkembang menjadi pemain produktif. Faktanya, 17 gol dicetaknya di musim 2006-07. Gol-gol itu berperan besar mengantar MU menjuarai Premier League.

Namun Ronaldo tidak mau berhenti. Di musim 2007-08, dia kembali memperlihatkan dirinya mampu tampil lebih baik. Terbukti jumlah golnya di Premier League di musim lalu sudah terlampaui. Jika terus seperti ini, tidak aneh jika suatu saat Ronaldo akan menjadi pemain terbaik di dunia.

Selasa, 27 Januari 2009

1001 cara mencari cinta

sebnar cinta itu indah tp seseorang sering salah mengartikan"@ klo "cinta ini membunh"
tp bagi diri saya itu tidak...